praktik keperawatan anak

praktik keperawatan anak

Minggu, 24 November 2013

SAP Scabies



SCABIES

Judul                           : Scabies
Subjudul                      : a. Pengertian Scabies
                                      b. Penyebab Scabies
                                      c.  Tanda dan Gejala Scabies
                                      d.  Penatalaksanaan Scabies
                                      e.  Pencegahan Scabies
Waktu                         : 1 x 30   menit
Tempat                        : Puskesmas Janti
Sasaran                        : Pengunjung di Puskesmas Janti

I.                   Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan + 30  menit pengunjung di Puskesmas Janti  dapat mengetahui tentang penyakit scabies.
                                                                                                                
II.        Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
a.      Setelah mengikuti penyuluhan + 30 menit  pengunjung di Puskesmas Janti dapat menyebutkan pengertian scabies.
b.      Setelah mengikuti penyuluhan  + 30  menit  pengunjung di Puskesmas Janti mampu menyebutkan penyebab penyakit scabies.
c.       Setelah mengikuti penyuluhan +30 menit pengunjung di Puskesmas Janti mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit scabies.
d.      Setelah mengikuti penyuluhan +30 menit pengunjung di Puskesmas Janti mampu menyebutkan penatalaksanaan medis.
e.      Setelah mengikuti penyuluhan +  30 menit pengunjung di Puskesmas Janti mampu menyebutkan pencegahan dari penyakit scabies.

III.      Materi Penyuluhan
a.    Pengertian Scabies
b. Penyebab Scabies
c.  Tanda dan Gejala Scabies
d.  Penatalaksanaan Scabies
e.  Pencegahan Scabies

IV.      Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab

V.       Kegiatan Penyuluhan

Pembukaan (   menit)
Kegiatan Inti (    menit)
Penutup (   menit)
Penyuluh
Peserta
Penyuluh
Peserta
Penyuluh
Peserta
Memberi salam
Menjawab salam
Menjelaskan materi
Memperhatikan materi yang disampaikan
Menyimpulkan materi
Memperhatikan penjelasan
Perkenalan
Merespon
Memberi kesempatan  untuk bertanya
Bertanya apabila ada materi yang tidak mengerti
Mengevaluasi
Menjawab
Apersepsi

Menyimak
Memberikan pertanyan balik kepada peserta
Menjawab pertanyaan penyuluh
Memberi salam
Menjawab salam

VI.          Media dan Alat
a.      Media     : Leaflet dan lembar balik

VII.           Evaluasi
a.         Jelaskan pengertian scabies
b.         Jelaskan penyebab penyakit scabies
c.         Jelaskan tanda dan gejala penyakit scabies
d.         Bagaimana penatalaksanaan penyakit scabies
e.         Bagaimana pencegahan penyakit scabies




MATERI PENYULUHAN


1.      Pengertian Scabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinnim dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.

Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter

2.     Penyebab Penyakit Scabies
Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptes scabei varian hominis. Sarcoptes scabieiini termasuk filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis. Kecuali itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan babi. Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.

3.         Tanda dan Gejala Penyakit Scabies
·           Pruritus nktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.
·           Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruhanggota keluarga.
·           Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung menjadi pimorfi (pustu, ekskoriosi). Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum komeum tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah.
·           Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
Pada pasien yang selalu menjaga hgiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung lama, dapat timbul likenifikasi, impetigo, dan furunkulsis.

4.         Penatalaksanaan Penyakit Scabies
Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.

Jenis obat topical :
Ø  Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efektif. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan iritasi.
Ø  Emulsi benzyl-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.
Ø  Gama benzena heksa klorida (gameksan) 1% daam bentuk krim atau losio, termasuk obat pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianurkan pada anak dibawah umur 6 tahun dan wanta hamil karena toksi terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cup sekali dalam 8 jam. Jika masihada gejala, diulangi seminggu kemudian.
Ø  Krokamiton 10% dalamkrim atau losio mempunyaidua efek sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra. Krim( eurax) hanya efetif pada 50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dbersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir.
Ø  Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman arena sangat mematikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia.
Ø  Pemberian antibitika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnya bernanah di area yang terkena (sela-sela jari, alat kelamin) akibat garukan.

Agar pengobatan scabies memberikan hasil yang memuaskan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.    Cara pemakaian obat yang salah dapat menyebabkan kegagalan pengobatan,  karena itu penderita perlu dijelaskan mengenai cara pemakaian obat yang benar.
2.      Gatal biasanya masih menetap, meskipun parasit telah hilang, karena hipersensitivitas terhadap tungau dan produknya tidak segera hilang. Penderita perlu diberitahu mengenai hal tersebut untuk menghindari pemakaian obat yang berlebihan. Hal tersebut dapat dikurangi dengan membatasi pemberian obat.
3.      Mengingat masa inkubasi yang lama, semua orang yang kontak dengan penderita perlu diobati meskipun tidak didapatkan gejala. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya reinfeksi.
4.      Kegagalan juga dapat terjadi karena penetrasi obat terganggu seperti pada lesi yang berkrusta atau dengan infeksi sekunder. Pada keadaan ini penderita perlu diberi antibiotika.
5.      Pakaian sprei dan sarung bantal / guling harus dicuci dengan air panas. Kasur, bantal dan guling dijemur minimal 2 kali seminggu.
6.      Rumah harus memiliki ventilasi agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan. (Sungkar, 1995).

5.         Pencegahan Penyakit Scabies
Pencegahan yang paling utama adalah menjaga kebersihan badan dengan mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan seprei secara teratur serta menjaga lingkungan di dalam rumah agar tetap mendapat sinar matahari yang cukup, tidak lembab, dan selalu dalam keadaan bersih.
Tindakan yang sangat penting untuk pengobatan penyakit scabies ini adalah memutus mata rantai penularan. Sehingga pengobatan penyakit scabies biasanya dilakukan secara massal agar mata rantai penularan dapat dibasmi secara cepat dan tuntas.


DAFTAR PUSTAKA

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Harahap. M, 2000. Ilmu penyakit kulit. Hipokrates. Jakarta.
Anonim. 2007. Skabies.http://www.cakmoki86.wordpress.com